A. Keberagaman
Masyarakat dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1)
Makna Bhinneka
Tunggal Ika
Berdasarkan Wikipedia
Bahasa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau
semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan
seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika
diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti
"beraneka
ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta
berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam
Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu".
Kataika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Bhinneka Tunggal Ika
terdapat dalam Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara
Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Lambang
negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh
ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai
jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap
satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang
oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh
Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara
pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal
11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109,
TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara
1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Pasal 36 A, yaitu
Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan
Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR
tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan mengenai lambang negara dan lagu
kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang
melengkapi pengaturan mengenai bendera negara dan bahasa negara yang telah ada
sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut
kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus
berubah.Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal
tersebut tetap penting, karena menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara
dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu
seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi
mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa tak terkecuali
bangsa dan negara Indonesia.
Kalimat Bhinneka
Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada masa
kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta),
pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang
kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat
Majapahit.
Secara
harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi
Satu Itu. Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika adalah
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Kata Bhineka
Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa meskipun bangsa dan negara
Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan
adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara
Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu
bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan
perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu
sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa
dan negara Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia
semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat
yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat
istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah
memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga
Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri
tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara
kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal
ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap
terjaga
2)
Keberagaman
masyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia merupakan
negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun
penuh dengan keragaman budaya, Indonesia
tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut
serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya
oleh lautan.
Keberagaman bangsa
Indonesia adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
dalam berbagai bidang. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa,
agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan
dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman
tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan
nasional menuju indonesia yang lebih baik.
Keberagaman bangsa
Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di
wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru
indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada
aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di
lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
Keberagaman yang ada
pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang
yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan
kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat
merusak persatuan, hal tersebut dapat
mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip
kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.
Keberagaman masyarakat
Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Kondisi negara
kepulauan
2.
Letak strategis
wilayah Indonesia
3.
Perbedaan kondisi alam
4.
Penerimaan masyarakat
terhadap perubahan
5.
Keadaan transportasi
dan kumunikasi
Dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia harus
dapat dimanfaatkan untuk Identitas bangsa di mata internasional, sarana untuk
memupuk sikap toleransi, mengembangkan
sikap nasionalisme, dan sebagai alat permersatu bangsa.
1)
Identitas bangsa di
mata internasional
Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa
menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu bahwa bangsa australia adalah
bangsa aborogin, hal itu merupakan salah satu identitas negara australian di
mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar akustik adalah ciri musik latin
dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri khas suatu bangsa. Oleh sebab
itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat indonesia memiliki banyak
sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia
internasional. Dengan keanekaragam budaya pula tentunya melahirkan berbagai macam ide
yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
2)
Memupuk sikap
toleransi
Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita
rasakan dari keberagaman budaya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap
toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.
3)
Menumbuhkan sikap
nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada dapat menciptakan
rasa cinta tanah air, karena keanekaragam budaya merupakan suatu kekayaan yang
dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang
mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik dan
kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan
nilai-nilai leluhur bangsa yang memiliki keunikan dan kegunaannya
masing-masing. Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya merupakan
suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita
tersebut. Sehingga sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa dapat muncul
di dalam diri kita.
3) Alat
pemersatu bangsa
Dengan memiliki
berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah belah
tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan ini
merupakan kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang
memiliki keanekaragaman budaya layaknya Indonesia. Bhineka Tunggal Ika
merupakan simbol pemersatu bangsa dan sangat menarik di mata bagsa bangsa
dunia.
B. Makna Persatuan dalam Kebangsaan
Persatuan berasal dari kata satu yang artinya
tidak terpecah-belah atau utuh. Persatuan dapat diartikan pula sebagai
perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Jadi arti
persatuan yaitu bersatunya bermacam-macam aneka ragam kebudayaan menjadi
satu yang utuh dan serasi. Lalu apa makna persatuan. Setidaknya Terdapat 3
makna penting di dalam persatuan dan kebangsaan, yaitu:
1.
Rasa persatuan dan
kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu dengan
yang lain.
2.
Menjalin rasa
kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup
berdampingan.
3.
Menjalin rasa
persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong antar sesama, serta sikap
nasionalisme.
Persatuan
identik dengan dengan kesatuan. Tahukah kamu bahwa bangsa Indonesia adalah
Negara kesatuan yang terbentuk melalui rasa persatua. Proklamasi kemerdekaan
bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri
negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa
Indonesia mewujudkan persatuan.
Dengan
demikian, makna persatuan dalam kebangsaan yang sesungguhnya adalah adanya rasa
persatuan bangsa dari seluruh rakyat yang mendiami wilayah
Indonesia sekalipun memiliki perbedaan suku, agama, rasa dan golongan.
Rasa persatuan tersebut telah mendorong bangsa Indonesia untuk mencapai
kehidupan yang bebas dan independen dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat. Pertahanan Keamanan Nasional menjadi kepentingan bersama seluruh
bangsa yang diatur oleh Negara.
C. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku, Agama,
Ras dan Antargolongan
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari
keberagaman di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Prinsip Bhineka
Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat
kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
2.
Prinsip Nasionalisme
Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti
bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita
kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain
tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Prinsip Kebebasan yang
Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap
sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
4.
Prinsip Wawasan
Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan
dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan
keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita pembangunan nasional.
5.
Prinsip Persatuan
Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
D. Permasalahan yang Muncul dalam Keberagaman
Suku, Agama, Ras dan Antargolongan
Adanya permasalahan merupakan salah satu
esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik
yang beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan
ekonomi, system hukum, bangsa, suku, agama, kepercayan, aliran politik, serta
budaya dan tujuan hidupnya. Dalam sejarah umat manusia, perbedaan inilah yang
selalu menimbulkan permasalahan. Selama masih ada perbedaan tersebut,
permasalahan tidak dapat dihindari dan selalu terjadi. Permasalahan selalu
terjadi di dunia dalam system sosial yang bernama negara, bangsa, organisasi,
perusahaan dan bahkan dalam system sosial terkecil yang bernama keluarga dan
pertemanan. Permasalahan terjadi di masa lalu, sekarang dan pasti akan terjadi
di masa yang akan datang.
Beberapa contoh permasalahan yang muncul dalam
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan, antara lain:
1.
Adanya tindakan
kekerasan yang dilakukan sekelompok Ras atau Agama tertentu kepada Ras atau
agama yang lain.
2.
Adanya penindasan dari
kelompok yang kaya kepada kelompok masyarakat yang miskin.
3.
Adanya sikap yang
merasa dirinya paling baik dan paling benar dari pada orang lain.
4.
Adanya sikap yang
merendahkan orang lain, agama lain atau ras yang berbeda.
5.
Adanya sikap tidak mau
bergaul dan berteman dengan orang lain yang berbeda ras, agama dan golongan.
Salah
satu upaya mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama,
ras dan antargolongan adalah dengan menumbuhkan rasa memiliki, rela berkorban
dan cinta tanah air, serta memahami dan menghayati berbagai lambang kedaulatan
dan tanda kehormatan bangsa sebagai simbol persatuan Indonesia. Perlu kamu
ketahui bahwa negara kita memiliki lambang-lambang kedaulatan dan tanda
kehormatan sebagai bangsa Indonesia.
Adapun
lambang-lambang kedaulatan dan tanda kehormatan sebagai bangsa Indonesia antara
lain:
a) Bendera Kebangsaan Indonesia Sang Dwi Warna
Merah Putih
Bendera kebangsaan
merupakan penjelmaan dan cita-cita tinggi yang tekandung dalam jiwa bangsa
Indonesia. Pasal 35 UUD 1945 berbunyi, “Bendera Negara Indonesia ialah Sang
Merah Putih”. Sang Saka Merah Putih merupakan lambang kedaulatan dan kehormatan
bangsa dan negara Indonesia. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada hari
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 disebut bendera
pusaka dan selanjutnya dikibarkan setiap hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus.
Bendera Pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati (ibu negara).
b) Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara
Republik Indonesia
Lambang negara kita
adalah burung garuda. Burung tersebut melambangkan kekuasaan dan kekuatan,
setiap sayapnya terdiri atas 17 helai, ekornya terdiri dari 8 helai, bulu sisik
di bawah perisai berjumlah 19 helai, dan di atas perisai 45 helai. Hal ini
melambangkan hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia 17, bulan 8, dan
tahun 1945. Perisai atau tameng dikalungkan, di tengahnya terdapat garis yang
melambangkan garis Khatulistiwa serta lima ruangan yang memuat simbol-simbol
dasar negara Pancasila, antara lain sebagai berikut:
·
Nur (cahaya) berbentuk
bintang bersudut lima melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
·
Rantai bermata bulat
dan persegi melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
·
Pohon beringin
melambangkan sila Persatuan Indonesia.
·
Kepala banteng melambangkan
sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
·
Kipas dan padi
melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Garuda Pancasila
mencengkeram pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika
yang mengandung arti berbeda-beda tetapi satu jua. Bangsa Indonesia yang
beragam merupakan satu bangsa, satu negara dan satu bahasa, yakni Indonesia.
c) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Indonesia
Raya merupakan gubahan Wage Rudolf Supratman. Lagu ini diperdengarkan
untuk pertama kali pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 yang
menghasilkan Sumpah Pemuda di Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya dinyatakan sebagai lagu
kebangsaan Indonesia. Pada masa perjuangan, lagu Indonesia Raya dapat
mengobarkan semangat perjuangan melawan penjajah. Sekarang, lagu tersebut
dikumandangkan untuk memupuk persatuan dan kesatuan dalam mengisi kemerdekaan
dengan pembangunan nasional di segala bidang.
Lagu kebangsaan
Indonesia Raya dinyanyikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya ketika
mengormati kepala negara dan wakil kepala negara, waktu mengiringi pengibaran
dan penurunan Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih, upacara-upacara kenegaraan,
dan upacara yang bersifat nasional.
d) Kekayaan Alam dan Budaya
Kekayaan dan keadaan
alam di Indonesia sukar dicari bandingannya. Itulah yang menjadi salah satu
pendorong yang menarik perhatian bangsa-bangsa asing. Bumi Indonesia banyak
mengandung bahan tambang, seperti minyak bumi, gas, dan logam. Kesuburan
tanahnya ditunjang oleh dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Laut-laut yang luas di Indonesia mengandung kekayaan laut, seperti ikan, minyak
bumi dan gas. Selain itu, hasil rempah-rempahnya terkenal di seluruh dunia.
Kekayaan alam yang demikian itu, menunggu pengolahan yang baik dan mendatangkan
kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia
adalah bangsa besar dan bangsa yang memiliki kejayaan. Kebesaran dan kejayaan
bangsa Indonesia ada sejak zaman nenek moyang kita karena nenek moyang kita
telah mampu mengembangkan kebudayaan, misalnya dengan bercocok tanam (bertani), membatik, serta
mengembangkan karya-karya budaya lainnya. Karya budaya dan peradaban yang
mengagumkan dunia, antara lain Candi Borobudur, Mendut, dan Prambanan yang dibangun
pada masa kerajaan Hindu di Indonesia. Sekarang peninggalan-peninggalan budaya
itu banyak menarik perhatian dunia luar, khususnya di bidang kepariwisataan.
Dengan memiliki modal
dasar tersebut, saat ini kita sedang giat-giatnya membangun untuk menjadi
bangsa dan negara yang mandiri. Berbagai sektor pembangunan diarahkan pada
kemampuan putra-putri bangsa sendiri. Para tenaga asing secara terus menerus
dikurangi dan tidak menjadi andalan bangsa kita. Berikut yang merupakan bukti
bahwa kita menjadi tuan rumah di negara sendiri, yaitu :
a.
Semakin banyaknya
produk dalam negeri yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kita sendiri
bahkan negara lain seperti semen, industri tekstil, timah, dan logam.
b.
Bidang iptek telah
mampu memproduksi pesawat terbang, kapal laut, mobil, dan telekomunikasi.
c.
Bidang makanan, kita
telah mampu mengolah makanan berkualitas yang digunakan untuk kepentingan kita
dan bangsa lain.
E.
Upaya
Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA
Isu-isu SARA yang
belakangan ini sangat marak terjadi dan bahkan bisa menggoyahkan persatuan
dan kesatuan Bangsa, maka dari itu kita harus menyikapi nya secara bijak
agar tidak terjadi perpecahan dalam kesatuan dan persatuan Bangsa serta tidak akan
merugikan orang lain.
Upaya pencegahan
konflik yang bersifat SARA bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan
masalah yang harus dihadapi bersama. Salah satu upaya pencegahan konflik yang
bersifat SARA adalah dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tugas
ini merupakan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia karena negara ini tidak hanya terdiri atas satu golongan suku, ras,
dan agama, tetapi banyak sekali golongan yang ada di tanah air kita tercinta.
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika mari kita perkokoh persatuan dan kesatuan
banggsa.
Sebagai siswa, kalian
memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencegah konflik yang bersifat SARA.
Posisi kalian sebagai generasi penerus menuntut perilaku yang mampu mendukung
persatuan dan kesatuan. Kalian harus mampu menunjukkan peran yang positif
sebagai pelajar yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa pada
masa depan. Bukan zamannya lagi siswa saling mengejak dan melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terpuji apalagi melakukan tawuran. Kalian harus
bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan untuk menempa diri. Kalian adalah
harapan akan masa depan Indonesia yang adil dan makmur dalam bingkai persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Beberapa contoh sikap
untuk mencegah dan mengatasi konflik SARA :
1.
Menanamkan sikap cinta
kasih. Dengan memiliki sikap mengasihi, manusia memutuskan segala
tindakannya sesuai yang benar.
2.
Penanaman kembali
persatuan Indonesia dalam “Bhineka Tunggal Ika”. Manusia Indonesia perlu
disadarkan kembali bahwa selama kita masih menjadi warga Indonesia, kita adalah
satu jiwa dan raga yang harus
emmperjuangkan kesejahteraan bersama.
3.
Penegasan hukum yang
berlaku. Hukum seharusnya mengatur rakyat untuk bertindak sesuai aturan yang
baik. Jangan sampai hukum justru diatur oleh rakyat yang menyalahgunakan
kekuasaan untuk membeli hukum. Pemerataan hukum juga penting untuk menciptakan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hukum bagi petinggi negara harus sama
dengan hukum bagi rakyat biasa.
4.
Pemerintah yang cepat
tanggap dalam setiap permasalahan yang ada di masyarakat. Tindakan pencegahan
maupun penanganan masalah harus dilakukan dengan cepat supaya tidak menimbulkan
kerugian yang banyak bagi masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus
melakukan upaya penyelesaian masalah yang menjadi dasar konflik terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar